1. Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem perekonomian Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia.
Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Sedangan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan padangan, pola dan filsafat hidup masyarakat tempatnya berpijak.
Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan sistem pemerintahan maupun perbedaan pemilikan sumber daya suatu negara.
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :
· Sarana pendorong untuk melakukan produksi
· Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
· Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.
Berikut merupakan bagian dari kegiatan sistem ekonomi :
a. Sistem Ekonomi Mekantilisme
Terminologi: mercari (Latin) , yang berarti "jual beli," yang berakar dari kata merx, berarti "komoditas." Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara. Merkantilisme tertuang dalan peraturan negara yang berbentuk proteksionime dan politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif.
Kekayaan dan kemakmuran suatu negara diukur dari perbandingan ekspor impornya yang digambarkan dengan jumlah kapital dari logam mulia, mineral berharga dan komoditas lainnya. Seolah-olah ekspor dan impor berada dalam suatu timbangan di mana jika ekspor berlebih meka neraca perdangangan dianggap untung. Dengan adanya keuntungan maka terjadi peningkatan pendapatan negara yang harus dibayar & diimbangi secara tunai dengan emas.
Ciri-ciri merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi:
- Negara/raja memiliki wewenang yang besar dalam sistem ekonomi
- Kemakmuran suatu negara/raja diukur dari jumlah logam mulia yang dimiliki
- Perdagangan luar negeri/ perdagangan internasional merupakan jalan utama memperoleh kekayaan (logam mulia)
Tujuan dari merkantilisme adalah:
- Memperbanyak aset dan modal negara/raja
- Melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara
- Untuk membiayai negara/raja sebagai satu-satunya penguasa ekonomi membiayai dan memperkuat armada perang
Contoh raja pengikut/ penganut sistem merkantilisme :
- Raja Karel V dari negara Spanyol
- Ratu Elizabeth dari Inggris
- Prinsmaurits berasal dari Belanda
- Louis XIV dari Prancis
Aspek-Aspek Politik Merkantilisme :
- Ekonomi : Berupaya mendapatkan emas sebanyak-banyaknya.
- Tariff : Pembatasan impor dengan tarif tinggi untuk barang dari negara lai
- Industri : Menggalakkan industri barang jadi untuk meningkatkan ekspor.
- Perkapalan : Act of Navigation sangat membantu perkapalan Inggris.
- Penduduk : Meningkatkan jumlah penduduk agar bisa meningkatkan jumlah output produk Industri.
- Kolonial : Negara daerah jajahan dipergunakan sebagai penjual hasil dan laveransi bahan dasar.
Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:
- Negara harus memperbanyak kekayaannya dengan menumpuk logam mulia.
- Volume perdagangan global harus ditingkatkan dengan memperbesar ekspor dan menekan impor.
- Surplus yang diperoleh dari nett ekspor akan dibayar dengan logam mulia, sehingga semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.
- Jumlah logam mulia yang dimiliki suatu negara sebagai alat pembanding tingkat kemakmuran diantara negara yang lain.
- Logam mulia digunakan sebagai modal membiayai armada perang untuk memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama.
b. Sistem Ekonomi Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis antara lain :
· Benua Amerika : AS, Argentina, Bolivia, Brazil, Chili, dll.
· Benua Eropa : Austria, Belgia, Kroasia, Cekoslavia, dll
· Benua Asia : India, Iran, Thailand, Jepang, Filipina, dll
· Benua Afrika : Mesir, Senegal, Afrika Selatan.
· Kepulauan Oceania : Australia dan Selandia baru.
Ciri- ciri Sistem Ekonomi Kapitalisme
Ada beberapa ciri kapitalisme yang perlu kita perhatikan dan kerap muncul di sekitar kita tanpa disadari, diantaranya :
- Setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi.
- Pengakuan yang luas atas hak- hak pribadi dimana Pemilikan alat- alat produksi ditangan individu dan individu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
- Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar, dimana pasar berfungsi memberikan signal kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga- harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The invisible hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
- Manusia dipandang sebagaai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan sendiri. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman yunani kuno (hedonisme)
- Peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi; Pemilik modal bebas untuk menggunakan cara apa saja untuk meningkatkan keuntungan maksimal, dengan mendayagunakan sumber produksi dan pekerjanya. Sehingga modal kapitalis seringkali diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba
- Peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil. Pengawasan atau campur tangan pemerintah diupayakan seminimal mungkin. Tetapi jika dianggap riskan, negara sewaktu-waktu dapat mengeluarkan kebijakan yang melindungi lancarnya pelaksanaan sistem kapitalisme.
- Hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh negara.
- Kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar. Aktivitas ekonomi secara bebas hanya ditentukan oleh penjualan dan pembelian.
- Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh)
- Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab masyarakat diberi kebebasan melakukan segala hal yang terbaik bagi dirinya dalam menentukan kegiatan perekonomian;
- Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang ketat
- Efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapai dengan baik, sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencarian keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kekurangan Sistem Kapitalisme:
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
Ciri-ciri sistem ekonomi komunisne sebagai berikut :
Sistem ekonomi sosialisme adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialisme:
- Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan bebas yang monopolistik dan tidak sehat.
- Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin.
- Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat
- Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
- Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku adalah free fight liberalism, dimana
- kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
Ciri-ciri sistem ekonomi komunisne sebagai berikut :
- Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
- Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
- Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
- Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
- Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
- Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
- Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
- Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
- Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
- Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
- Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.
Sistem ekonomi sosialisme adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialisme:
- Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
- Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
- Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
- Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
- Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
- Kemakmuran masyarakat merata.
- Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Kekurangan sistem ekonomi sosialisme;
Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan. Negara yang menganut paham Sistem Ekonomi fasisme ini adalah Italia, Jerman, dan Jepang.
Dalam negara yang menganut faham fasisme, maka pemerintahan akan dijalankan secara sentralistik dan otoroter dengan ciri :
Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan masyarakat dan negara harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi;
- Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
- Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
- Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
- Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan. Negara yang menganut paham Sistem Ekonomi fasisme ini adalah Italia, Jerman, dan Jepang.
Dalam negara yang menganut faham fasisme, maka pemerintahan akan dijalankan secara sentralistik dan otoroter dengan ciri :
- Hak individu ditempatkan dibawah negara,
- Produksi dan distribusi diawasi oleh negara, dan
- Sentimen kebangsaan (nasionalisme) dikedepankan.
Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan masyarakat dan negara harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi;
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
- Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
- Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas- batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
- Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
- Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
- Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
- Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
2. Bisnis
Bisnis adalah suatu aktivitas atau kegiatan memproduksi barang atau jasa kepada konsumen untuk memperoleh keuntungan.
Bisnis yang hanya mengejar keuntungan
Bisnis yang hanya mengejar keuntungan biasanya dilakukan oleh pihak swasta. Bisnis yang mereka bangun hanya sekedar memperoleh profit dari usaha dan waktu yang telah mereka berikan. Bisnis yang hanya mengejar keuntungan tidak melihat bagaimana keuntungan yang mereka peroleh bisa bermanfaat bagi masyarakat disekitar tempat itu berada. Padahal jika bisnis tersebut diseimbangkan dengan jiwa sosial, bisnis tersebut akan lebih berkembang dan lebih bermanfaat tidak hanya untuk perusahaan tetapi untuk masyarakat disekitarnya.
Bisnis yang tidak hanya mengejar keuntungan
Tidak semua bisnis hanya mengejar keuntungan, ada beberapa bisnis yang mempunyai tujuan mensejahterakan rakyat. Bisnis yang seperti ini biasanya memanfaatkan keuntungan yang didapat untuk membantu masyarakat kecil yang kesusahan, seperti bisnis yang menggunakan CSR (Corporate Sosial Responsibility), dimana keuntungan yang mereka dapat tidak hanya bermanfaat bagi mereka tp juga untuk masyarakat sekitar.
3. Profesi Bisnis
Pandangan Masyarakat Zaman Dulu
Masyarakat zaman dulu memandang bisnis bukan sebuah profesi, tetapi mereka memandang bahwa bisnis hanya sebagai aktivitas untuk memperoleh barang yang mereka butuhkan tanpa memperdulikan keuntungannya. Mereka memandang profesi bisnis hanya sebelah mata.
Pandangan Masyarakat Sekarang
Beda hal nya dengan pandangan masyarakat zaman dulu, masyarakat zaman sekarang justru lebih banyak yang terjun dalam dunia bisnis, dari mulai bisnis kecil, menengah sampai bisnis yang besar. Mereka berfikir lebih kompleks mengenai bisnis. Bagi masyarakat sekarang, bisnis merupakan profesi yang tidak lepas dari setiap kegiatan, seperti memproduksi barang atau jasa, baik itu hanya untuk mengejar keuntungan atau bahkan untuk mensejahterakan masyarakat. Mereka juga mempunyai pandangan bahwa dengan profesi bisnis, mereka bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejateraan mereka. Sehingga zaman sekarang hampir semua profesi berhubungan dengan bisnis.
Daftar Pustaka
Zona Siswa. (2014). Sistem Ekonomi Pengertian Macam Fungsi
http://www.zonasiswa.com/2014/07/sistem-ekonomi-pengertian-macam-fungsi.html
Bunda, Bisa. (2013). Meekantilisme Ekonomi Pra Klasik
http://bunda-bisa.blogspot.com/2013/02/merkantilisme-ekonomi-pra-klasik.html
Handzmentallist. (2009). Macam-macam Sistem Perekonomian
http://handzmentallist.blogspot.com/2009/12/macam-macam-sistem-perekonomianpengerti.html
Sistem Pemerintahan Indonesia. (2014). Sistem Ekonomi di Indonesia
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-indonesia.html
Heny. (2014). Sistem Ekonomi Liberal Kapitalis
http://nhenystie.wordpress.com/2014/03/15/sistem-ekonomi-liberal-kapitalis/
Luqman. (2012). Sisteme Perekonomian Indonesia dan Dunia
http://luqmanw.blogspot.com/2012/04/sistem-perekonomian-indonesia-dan-dunia.html
Chelsea, Yuyun. (2011). Pengertian dan Perekonomian Indonesia
http://yuyunchelsea.wordpress.com/2011/03/02/pengertian-dan-ekonomi-dan-perekonomian-indonesia/
Masyarakat zaman dulu memandang bisnis bukan sebuah profesi, tetapi mereka memandang bahwa bisnis hanya sebagai aktivitas untuk memperoleh barang yang mereka butuhkan tanpa memperdulikan keuntungannya. Mereka memandang profesi bisnis hanya sebelah mata.
Pandangan Masyarakat Sekarang
Beda hal nya dengan pandangan masyarakat zaman dulu, masyarakat zaman sekarang justru lebih banyak yang terjun dalam dunia bisnis, dari mulai bisnis kecil, menengah sampai bisnis yang besar. Mereka berfikir lebih kompleks mengenai bisnis. Bagi masyarakat sekarang, bisnis merupakan profesi yang tidak lepas dari setiap kegiatan, seperti memproduksi barang atau jasa, baik itu hanya untuk mengejar keuntungan atau bahkan untuk mensejahterakan masyarakat. Mereka juga mempunyai pandangan bahwa dengan profesi bisnis, mereka bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejateraan mereka. Sehingga zaman sekarang hampir semua profesi berhubungan dengan bisnis.
Daftar Pustaka
Zona Siswa. (2014). Sistem Ekonomi Pengertian Macam Fungsi
http://www.zonasiswa.com/2014/07/sistem-ekonomi-pengertian-macam-fungsi.html
Bunda, Bisa. (2013). Meekantilisme Ekonomi Pra Klasik
http://bunda-bisa.blogspot.com/2013/02/merkantilisme-ekonomi-pra-klasik.html
Handzmentallist. (2009). Macam-macam Sistem Perekonomian
http://handzmentallist.blogspot.com/2009/12/macam-macam-sistem-perekonomianpengerti.html
Sistem Pemerintahan Indonesia. (2014). Sistem Ekonomi di Indonesia
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-indonesia.html
Heny. (2014). Sistem Ekonomi Liberal Kapitalis
http://nhenystie.wordpress.com/2014/03/15/sistem-ekonomi-liberal-kapitalis/
Luqman. (2012). Sisteme Perekonomian Indonesia dan Dunia
http://luqmanw.blogspot.com/2012/04/sistem-perekonomian-indonesia-dan-dunia.html
Chelsea, Yuyun. (2011). Pengertian dan Perekonomian Indonesia
http://yuyunchelsea.wordpress.com/2011/03/02/pengertian-dan-ekonomi-dan-perekonomian-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar