Jumat, 28 November 2014

Tugas 7

1.       Alasan Manajemen Pemasaran Sering Disebut Sebagai Manajemen Permintaan

  Manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.  Umumnya orang beranggapan bahwa manajemen pemasaran berkaitan dengan upaya pencarian pelanggan dalam jumlah besar untuk menjual produk yang telah dihasilkan perusahaan. Tetapi pandangan ini terlalu sempit, karena biasanya suatu organisasi (perusahaan) akan menghadapi kondisi permintaan produk yang tingkatannya berbeda-beda. Pada suatu saat mungkin tidak ada permintaan terhadap produknya, mungkin permintaannya cukup, permintaannya tidak teratur, atau terlalu banyak permintaan, sehingga manajemen pemasaran harus mencari jalan untuk mengatasi keadaan permintaan yang berubah-ubah ini. Jadi, manajemen pemasaran tidak saja berkaitan dengan upaya mencari dan meningkatkan permintaan, tetapi juga mengelola permintaan pada saat tertentu.

   Manajemen pemasaran berupaya mempengaruhi tingkat dan karakter permintaan dengan cara yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi. Karena itu manajemen pemasaran sering disebut juga sebagai manajemen permintaan.

2.       Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan Berdasarkan Konsep Inti Pemasaran

    Kebutuhan dalam konsep inti pemasaran  adalah suatu hal yang penting yang harus dipenuhi oleh setiap orang baik konsumen maupun pemasar atau produsen karena dari kebutuhan-kebutuhan tersebutlah terciptanya produk yang akan di pasarkan, dan dari produk tersebutlah kebutuhan konsumen terpenuhi.
     Keinginan merupakan hasrat ingin atau mengharapkan sesuatu. Seorang pemasar atau produsen mempunyai keinginan untuk dapat memuaskan konsumen atau pemakai produknya serta dapat memajukan perusahaannya. Sedangkan seorang konsumen mempunyai keinginan untuk mendapatkan barang atau produk yang dia inginkan, dan menginginkan kepuasan dari barang atau produk yang telah dia beli dari pemasar.
3.       Perbedaan Pasar dan Pemasaran

ü     Pasar : konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang atau jasa.

ü     Pemasaran : merupakan kegiatan pemasar untuk menjalankan suatu bisnis (profit atau nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran  agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.

4.       Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

      Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.

    Bauran pemasaran memiliki empat variabel yang dikenal dengan istilah “4 P” (product, price, promotion, and place) yang saling berkaitan satu sama lain. Penjelasan mengenai variabel-variabel bauran pemasaran adalah sebagai berikut:
a.      Produk (product)
     Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, diperoleh digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b.     Harga (price)
  Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk yang ditawarkan jika tidak maka konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang sama dari penjualan saingannya. Harga adalah satu-satunya alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif.
c.      Tempat (place)
     Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.
d.     Promosi (promotion)
  Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan.


    Referensi

         http://www.carajadikaya.com/bauran-pemasaran-marketing-mix/

Tugas 6

1.       Alasan Memilih Akuntansi

    Assalamuallaikum Wr. Wb. Perkenalkan nama saya Putri Indah Surya, saya biasa dipanggil Putri. Oke disini saya akan menjelaskan alasan saya kenapa saya memilih jurusan akuntasi. Akuntansi, dari kata nya saja orang-orang sudah bisa beranggapan akuntansi merupakan pelajaran yang sulit, bikin pusing, dan menguras otak. Namun bagi saya akuntansi adalah pelajaran yang sangat mengasikan, karena dari dulu saya memang suka pelajaran menghitung atau pun pelajaran yang berhubungan dengan angka. Jadi alasan saya memilih jurusan akuntansi adalah :
1.  Akuntansi berhubungan dengan angka dan sejak dulu saya memang suka pelajaran menghitung yang berhubungan dengan angka.
2.     Bidang pekerjaan akuntansi luas.
3.     Keinginan dari hati nurani.
4.     Keinginan untuk bekerja di bank, BUMN, atau pun di pajak.
Dan manfaat yang saya harapkan dari ilmu akuntansi itu sendiri dalam kehidupan saya adalah :
1.  Ilmu akuntansi dapat menjadi pedoman dalam hidup saya untuk melakukan kegiatan ekonomi.
2.     Ilmu akuntansi dapat dijadikan pedoman untuk pengambilan keputusan
3.     Ilmu akuntansi dapat menjadi acuan untuk lebih jujur dalam mengelola keuangan

2.       Jenis-Jenis Bidang Akuntansi

1.  Akuntansi keuangan (Financial Accounting) adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Contoh: Jasa Audit, Jasa Perpajakan, Jasa konsultasi Manajemen ( SDM ) , Jasa Akuntansi.
2.  Akuntansi Manajemen (Manajemen Accounting) adalah akuntansi yang berkaitan dengan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau dalam suatu organisasi untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol. Contoh: Internal auditor, manajemen keuangan, staf akuntansi, staf pajak.
3. Akuntansi Pemeriksaan (Audit Accounting) adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan akuntansi keuangan. Contoh: Auditor SIA/Teknologi Informasi, auditor forensik, auditor lingkungan.
4.    Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah bidang akuntansi untuk proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya - biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. 
5.   Akuntansi Pemerintah (Government Accounting) adalah Adalah akuntan yang bekerja di lembaga pemerintahan. Contoh : di BPK, Dirjen pajak, BPKP, Departemen keuangan, Direktorat Akuntan Negara.
6.    Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) adalah bidang akuntansi yang bertugas dalam perhitungan pajak yang harus dibayar setiap perusahaan. Contoh: Auditor Pemerintah, Auditor Controller, Staf Pajak.
7.  Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting) adalah akuntan yang bekerja di bidang pendidikan akuntansi. Contoh: Guru, Dosen, Les.
8.  Sistem Informasi Akuntansi (Accounting System)  adalah bidang akuntansi yang merancang tata cara penerapan akuntansi di suatu perusahaan secara aman, efektif dan efisien. Contoh: Analis Sistem Informasi

3.       Laporan Keuangan dan Syarat-Syaratnya

     Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·       Neraca
·       Laporan laba rugi komprehensif
·       Laporan perubahan ekuitas
· Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
·   Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
 Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.     Relevan
   Informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2.     Dapat dimengerti
     Laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
3.     Daya uji
     Laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
4.     Netral
   Laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5.     Tepat waktu
      Laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6.     Daya banding
    Perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7.     Lengkap
     Laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

    Referensi

https://anitawulan.wordpress.com/2011/02/27/syarat-syarat-laporan-keuangan/  

Senin, 24 November 2014

Tugas 5

1.       Perbedaan Antara Kewiraswastaan, Wiraswasta dan Wiraswastawan

Ø Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk menanggung resiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan uang , waktu, usaha, untuk memulai suatu usaha untuk mencapai keberhasilan.
Ø  Wiraswasta adalah bidang usaha yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu hingga menjadi seorang wiraswastan atau entrepreneur.
Ø     Wiraswastawan  adalah seseorang yang memiliki kepribadian tertentu secara kualitatif lebih dari manusia umumnya yakni memiliki kemampuan berdiri diatas kekuatan sendiri, mengambil resiko, menetapkan tujuan atas pertimbangan sendiri, memiliki semangat bersaing yang kuat, berorientasi kerja keras, kreatif, inovatif, dan motivasi berprestasi.

2.       Perbedaan Ciri Perusahaan Kecil dengan Perusahaan Besar

a.   Perusahaan kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil adalah kegiatan ekonomi yang dimiliki dan menghidupi sebagian besar rakyat. Pengertian perusahaan kecil di sini mencakup usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional.

        Usaha kecil informal merupakan usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Pengusaha kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani penggarap, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud dengan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan/atau berkaitan dengan seni dan budaya.

Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara umum Perusahaan Kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
·        Manajemen berdiri sendiri
      Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
·        Investasi modal terbatas
        Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
·        Daerah operasinya local 
      Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
·        Ukuran secara keseluruhan relative kecil
Penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant
                  
Contohnya Perusahaan Kecil:
1.     CV. Amboina Jaya Abadi
2.     CV. Hinoka Jaya Machinery
3.     CV. Kenson Indonesia

b.    Perusahaan besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Ciri – Ciri Perusahaan Besar
·        Investasi modal tek terbatas
       Pada umumnya modal perusahaan besar disediakan oleh pemilik atau investor yang menaruh saham pada perusahaan tersebut. Jumlah modal yang diperlukan relative besar.
·        Perusahaan memiliki banyak cabang  
     Dalam hal ini letak pabrik produksi berjauhan dengan letak kantor pusat perusahaan.
·        Ukuran secara keseluruhan relative besar

Contoh Perusahaan Besar :
1.     PT . Astra International Tbk
2.     PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
3.     PT. Unilever Indonesia Tbk.
4.     BRI
5.     BNI
6.     Mandiri

c.      Perbedaan Perusahaan Besar denga Perusahaan Kecil

Perusahaan Besar
·       Dikelola Bukan Oleh Pemilik
·       Struktur Organisasi Kompleks
·       Pemilik Mengenal Sedikit Karyawan
·       Prosentasi Kegagalan Rendah
·       Banyak Ahli Manajemen
·       Modal Jangka Panjang Relatif Mudah Diperoleh

Perusahaan Kecil
·       Umumnya Dikelola Pemilik
·       Struktur Organisasi Sederhana
·       Pemilik Mengenal Karyawan
·       Prosentase Kegagalan Perusahaan Tinggi
·       Kekurangan Manajer Yang Ahli
·       Modal Jangka Panjang Sulit Diperoleh

3.       Contoh Franchise Local dan Asing di Indonesia

      Waralaba (bahasa Inggris: franchising; bahasa Perancis: franchise yang aslinya berarti hak atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak darikekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

Contoh Franchise di Indonesia 

a.      Franchise Lokal
·   Fast food : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken, Beef Bowl,
Isabento.
·  Restaurant/cafe/bar: Ayam goreng Mbok Berek, Ayam goreng Ny. Suharti, Es teler 77, Delly Joy, King Friend Chicken & Steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek, Kebab Baba Raffi.
·  Pizza/es krim/donut/cakes: Holland Bakery, Croisant de France, Nilla Chandra cakes. 

b.     Franchise Asing.
·       Fast Food: KFC, Texas Fried Chicken, Mc. Donald, A & W, Wendyis, H.
·     Restaurant/cafe/bar: Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Cafe, Hard Rock.
·    Pizza/es krim/Youghurt/donut: Pizza Hut, Round table pizza, Jolli Bee, Baskin, Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz.
·       Soft drink : Green spot, Coca Cola, Pepsi Cola, Gatorade.

4.     Keuntungan dan Kerugian Suatu Franchise

a.     Keuntungan Franchise 
  Keuntungan sistem bisnis franchise ini dapat dikemukakan dengan mengidentifi-kasikan keuntungan - keuntungan apa yang dapat diperoleh oleh franchisee dan franchisor jika mereka menjadi pihak dalam sistem bisnis franchise ini. Adapun keuntungan - keuntungan yang dimungkinkan dari sistem bisnis franchise ini adalah sebagai berikut :
Ø  Bagi Pemilik Franchise (Franchisor)
·       Sistem usaha dapat berkembang cepat dengan menggunakan modal dan motivasi  dari pemegang franchise (Franchisor).
·    Suatu wilayah pasar atau suatu pasar yang baru mudah dikembangkan karena nama dancitra pemilik franchise (Franchisor) dapat meluas dengan cepat melalui  unit-unit usaha franchise
·      Modal untuk memperluas usaha lebih kecil karena sebagian besar biaya untuk mendirikan unit usaha baru dipikul oleh pemegang franchise
·      Unit usaha yang dikelola oleh pemiliknya sendiri jelas akan memiliki motivasi yang kuat untuk memberikan pelayanan yang baik pada pelanggan.
·         Franchisor tidak banyak membutuhkan karyawan, kantor pusat jauh lebih ramping dari pada kantor pusat suatu perusahaan yang memiliki jaringan cabang-cabang milik sendiri.
·      Daya beli kelompok usaha secara keseluruhan meningkat , setiap kali dibuka satu unitusaha franchise yang baru
·     Kehadiran kelompok usaha dalam pasar terasa, setiap kali dibuka unit usaha franchise yang baru, selain itu banyak dana dapat dihemat karena promosi dan periklanan dapat dilakukan sebagai satu kelompok.
·    Hasil belum terlihat satu dua tahun pertama karena pengeluaran masih besar, tetapi dalam tahun ketiga atau keempat dan selanjutnya pemgembalian investasi akan cukup tinggi.

Ø  Bagi Pemegang Franchise (Franchisee)
·      Kemungkinan berhasil lebih besar dibandingkan jika memulai usaha dengan tenaga sendiri serta nama/merek dagang sendiri yang masih baru.
·     Franchisee sebagai pemilik unit usaha bersangkutan bebas berkarya dalam lingkungan yang telah rapi dan stabil.
·   Franchisee memiliki kemudahan dalam membeli sediaan sebagai anggota dari kelompokyang besar.
·   Franchisee dapat memanfaatkan produk baru yang dikembangkan oleh bagian penelitian dari pihak franchisor 
·    Franchisee dapat memanfaatkan pelayanan berupa petunjuk di bidang keuangan danmanajemen dari pihak franchisor  serta bantuan dalam pengambilan keputusan.
·     Franchisee turut menikmati reputasi, kekuatan dan keharuman nama dagang/merek dari franchisor 
·     Franchisee dapat memanfaatkan paket-paket keuangan yang mungkin disediakan oleh franchisor dalam sistem perbankan.
·   Franchisee menikmati pelatihan-pelatihan yang diperlukan dari pihakfranchisor 
·     Franchisee dapat bekerja dengan menggunakan sistem yang sudah mantap, prosedur dan pedoman operasi operasi yang sudah standar, sehingga dengan demi ian tidak perlu bersusah payah menciptakan suatu strategi pemasaran baru atau sistem manajemen baru yang samasekali belum teruji kehandalannya dalam praktek perdagangan barang atau jasa.

b.     Kelemahan Sistem Franchise 
      Sistem bisnis franchise sebagai pranata ekonomi tidak bebas dari kelemahan-kelemahan. Kelemahan sistem ini dapat dikemukakan dengan mengindentifikasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat timbul sebagai sesuatu yang tidak diharapkan oleh pihak franchisor  dan pihak franchisee ketika menggunakan sistem ini. Adapun kelemahan-kelemahan sistem franchise ini diantaranya sebagai berikut :
Ø  Bagi Pemilik Franchisee (Franchisor)
·   Franchisor tidak dapat mendikte franchisee, dimana jika dia ingin mengadakan perubahan, ia harus berusaha memotivasi franchisee agar mau menerima perubahan bersangkutan.
· Harapan franchisee sering terlalu tinggi mengharapkan cepat mendapat untung yang besar sehingga franchisor harus berusaha keras untuk menurunkan harapan yang tinggitersebut.
·     Franchisor tidak dapat mengadakan perubahan dengan cepat terutama jika melibatkan tambahan biaya. Perubahan biasanya baru dilakukan melalui musyawarah dengan pihak franchisee
·    Jika pemegang franchise (franchisee) yang dipilih tidak tepat maka akan dapat menghancurkan reputasi dari franchisor 
·   Sistem franchise adalah suatu ikatan jangka panjang sehingga franchisor tidak dapat begitu saja mengakhiri kegiatan franchise secara sepihak tanpa alasan yang sah.
Ø  Bagi Pemegang Franchise (Franchisee)
·      Adanya keterikatan pada franchisor, dimana jenis produk yang dapat ditawarkan oleh pihak franchisee biasanya terbatas dan sangat bergantung pada prestasi franchisor 
·    Biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi pemegang franchise (Franchisee) tidak sedikit karena harus membayar uang pangkal dan royalti, sehingga dapat mengakibatkan hutang dari pihak franchisee kepada pihak franchisor.
·     Franchisee adalah bagian dari lingkungan tertentu sehingga ia tidak bebas lagi dalammenjalankan usaha, ia harus memenuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh franchisor


Referensi