Minggu, 09 November 2014

Tugas 3 (Individu)

1.       Perusahaan Dan Lingkungan Perusahaan

Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

Jenis-jenis Perusahaan Dan Contohnya
Apabila didasarkan atas kegiatan utama yang dijalankan, secara garis besar jenis perusahaan dapat digolongkan:
1.     Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menjual jasa. Contoh dari perusaaan semacam ini adalah kantor akuntan, pengacara, tukang cukur, travel.
2.     Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memebeli barang jadi dan menjual kembali tanpa melekukan pengolahan lagi.Contohnya adalah dealer, toko-toko kelontong, toko serba ada, dan lain-lain.
3.     Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufactur adalah perusahaan yang kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjualbahan jadi tersebut.Contohnya pabrik sepatu, pabrik roti, pabrik tas, pabrik tahu, pabrik obat-obatan dan lain-lain.

Lingkungan Perusahaan

Lingkungan perusahaan secara umum dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. 
1.     Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi:
a.       Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh:
·       Keadaan alam: SDA, lingkungan.
·    Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan.
·       Hukum
·       Perekonomian
·       Pendidikan dan kebudayaan
·       Sosial dan budaya
·       Kependudukan
·       Hubungan internasional.
b.     Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh: :
·    Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
·  Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
· Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
·    Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2.     Lingkungan Internal
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh:
·       Tenaga kerja
·       Peralatan dan mesin
·       Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
·       Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
·       Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan

2.       Hal Yang Membedakan Perusahaan Dan Lembaga Sosial

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga mempunyai tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dibentuknya Perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu :
a.       Tujuan Ekonomis
Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
Contoh : Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk,  kualitas, harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).
b.     Tujuan Sosial
Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.

Perusahaan sebagai suatu Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat, maupun tanggung jawab sosial. Terdapat 5 sifat sistem perusahaan diantaranya
·       Kompleks
·       Beragam
·       Dinamis
·       Saling tergantung
·       Sebagai suatu kesatuan/unit

Fungsi Perusahaan

Ada dua fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancar, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu :
a.      Fungsi Operasi 
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan UU, dan fungsi operasi penunjang.
b.     Fungsi Manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian. Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.

Ciri-ciri Perusahaan

Mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikendali.
Ciri-ciri umumnya sebagai berikut :
·       Operatif
·       Koordinatif
·       Regular
·       Dinamis
·       Formal
·       Lokasi
·       Pelayanan Bersyarat

Contoh-contoh Perusahaan
·    Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menghasilkan jasa dan bukan barang atau produk untuk pelanggan. Contoh: PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)
·       Perusahaan Dagang merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya adalah membeli barang dagangan dari pemasok (supplier) kemudian menjual kembali kepada pelanggan. Contoh: PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart
·   Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya adalah membeli bahan baku (input) kemudian mengubahnya menjadi barang yang dijual kepada pelanggan. Contoh: PT Ultra Jaya Milk, Tbk
·       Perusahaan Nasional, Contoh: PT. Tirta Bahagia
·       Perusahaan Internasional, Contoh: PT. Sido Muncul
·       Perusahaan Multinasional, Contoh: PT. Cola-Cola Company

Lemabga Sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. 

Fungsi lembaga sosial adalah untuk memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok, menjaga keutuhan dari masyarakat, sebagai paduan masyarakat dalam mengawasi tingkah laku anggotanya.
           
Tipe-tipe Lembaga Sosial dan Contoh

Gillin dan Gillin mengemukakan bahwa lembaga dapat dikelompokkan dari berbagai sudut. Klasifikasi tipe-tipe lembaga ini menunjukkan bahwa di dalam setiap masyarakat akan selalu dijumpai bermacammacam lembaga. Tipe-tipe lembaga sebagai berikut.
a.       Berdasarkan Perkembangannya
·    Crescive institution, yaitu lembaga-lembaga primer yang tak sengaja tumbuh dari adat istiadat dalam masyarakat. 
Contoh: Hak milik, perkawinan, dan agama.
·     Enacted institution, yaitu lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu yang berakar dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
Contoh: Lembaga perdagangan dan lembaga pendidikan.
b.       Berdasarkan Penyebarannya
·     General institution, yaitu lembaga yang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat dunia.
Contoh: Agama
·  Restricted institution, yaitu lembaga-lembaga yang dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia.
Contoh: Agama Islam, Protestan, Katolik, Buddha, dan Hindu.
c.       Berdasarkan Fungsinya
·  Operative institution, yaitu lembaga yang menghimpun pola, tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga.
Contoh: Lembaga-lembaga dalam bidang pertanian.
·    Regulative institution, adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu.
Contoh: Lembaga hukum seperti kejaksaan dan pengadilan.
d.       Berdasarkan Penerimaan Masyarakat
·  Approved socially sanctioned institution, yaitu lembaga-lembaga yang sudah diterima masyarakat.
Contoh: Perusahaan dan sekolah.
·   Unsanctioned institution, yaitu lembaga yang sudah ditolak oleh masyarakat, meskipun masyarakat tidak berhasil memberantasnya.
Contoh: Kelompok penjahat, penipu, dan pencopet.
e.       Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat
·   Basic institution, yaitu lembaga yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Contoh: Keluarga, sekolah, dan negara.
·      Subsidiary institution, yaitu lembaga yang dianggap kurang penting dibandingkan basic institution, hanya sebagai pelengkap dan penunjang saja.
Contoh: Olahraga, hiburan, dan rekreasi.


Macam-macam Lembaga Sosial dan Contoh

Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial atau pranata-pranata sosial/kemasyarakat-an menjadi 8 macam sebagai berikut.

Ø  Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah (scientific institutions). Contoh: Metode ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah, dan lain-lain.
Ø Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institutions).
Contoh: Seni rupa, seni drama, sport, dan lain-lain.
Ø   Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan (Kinship) atau domestic institutions.
Contoh: Pertunangan, perkawinan, perceraian, dan lain-lain.
Ø  Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian tertentu (economic institutions).
Contoh: Pertanian, peternakan, perburuhan, industri, dan lain-lain.
Ø  Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan penerangan, dan pendidikan (educational institutions).
Contoh: TK, SD, SMP, SMA, Pondok Pesantren, dan lain-lain.
Ø  Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan atau alam gaib (religious institutions).
Contoh: Gereja, masjid, doa, kenduri, dan lain-lain.
Ø  Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan kelompok atau negara (political institutions).
Contoh: Pemerintahan demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, adat, tokoh masyarakat, dan sebagainya.
Ø  Lembaga yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmani manusia (consultive institutions).
Contoh: Pemeliharaan kecantikan, kesehatan, kedokteran, dan lainlain.

Dalam pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat keuntungan maksimum. Meskipun demikian memperoleh laba bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Masih ada tujuan lain seperti memberikan kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran, prestise, pertimbangan politik, upaya pengabdian kepada masyarakat dan sebagainya.
     
Dengan demikian, yang membedakan perusahaan dengan lembaga sosial terletak pada penekanan/prioritas perusahaan terhadap laba, kelangsungan hidup, dan tanggung jawab sosial. Lembaga sosial lebih menekankan prioritasnya pada tanggung jawab sosial. Sebaliknya, perusahaan berorientasi pada perolehan keuntungan, umumnya akan memfokuskan kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan.

3.       Perbedaan Antara Letak Dan Tempat Kedudukan Perusahaan

Tempat / Kedudukan Perusahaan

Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan suatu perusahaan . Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti:
·       Lembaga Pemerintahan
·       Lemabag Keuangan
·       Konsumen
·       Letak Perusahaan
Contohnya : Pertamina yang mempunyai kantor pusat di Jakarta dengan perusahaan di beberapa tempat, seperti Balongan Indramayu, Sungai Gerong Balikpapan dan Cilacap. Astra yang berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai cabang dimanamana.

Letak Perusahaan
                                                
Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi letak suatu perusahaan :
·       Ketersediaan tenaga kerja
·       Ketersediaan modal
·       Ketersediaan pengangkutan atau transportasi
·       Keterkaitan/ kedekatan dengan pasar
·       Kesesuaian iklim
·       Letak dari sumber bahan mentah

Empat jenis Letak Perusahaan :
·       Letak Perusahaan yang Terikat Pada Alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia.
Contoh: Perusahaan pertanian dan pertambangan.
·       Letak Perusahaan Berdasarkan Sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi itu. Contoh: Perusahaan Batik, kerjainan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam Kraton di kedua kota itu.
·       Letak Perusahaan yang Ditetapkan oleh Pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan harus menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat di sekitar lokasi itu tidak merasa terganggu karena adanya perusahaan tersebut.
Contoh: Pabrik senjata/amunisi, peternakan, dan pabrik obat-obatan.
·       Letak Perusahaan yang Dipengaruhi oleh Faktor-faktor Ekonomi
Jenis perusahaan ini bersifat industri. Di sini ada bebarapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan letak perusahaan :
a.      Dekat dengan bahan baku
Contoh : pabrik gula, pabrik semen.
b.     Dekat dengan pasar
Di sini perusahaan sedekat mungkin dengan pasar atau konsumen.
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.
c.      Dekat dengan pemasuk tenaga kerja
Bagi perusahaan yang banyak membutuhkan tenaga kerja bukan ahli, cenderung memperhatikan agar dekat dengan tenaga kerja tersebut.
Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.
d.     Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja.
e.      I k l i m
Suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan pengaturan suhu udara yang tertentu.
Contoh : pabrik teh, pemintalan kapas, industri jamur.
f.      Ongkos Transport
Contoh: pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila jalan-jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik, maka diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.
g.     Besarnya suplai modal
Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, cenderung akan memilih tempat dimana penananman modal cukup besar disertai tingkat bunga yang cukup rendah.

Dengan demikian perbedaan letak perusaahan dan tempat kedudukan perusahaan terletak pada fungsi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya. Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi baiaya: ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan modal, transportasi, kedekatan pasar, kesesuaian iklim.

4.       Perbedaan Antara Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro Dalam Dunia Usaha

Lingkungan Eksternal Mikro

Lingkungan Ekternal Mikro adalah lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen. Sehingga pelaku dan kekuatan yang dekat dengan perusahaan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan Dalam melayani pelanggan, internal perusahaan itu sendiri, perusahaan saluran pemasaran, pasar pelanggan, dan masyarakat luas.

Contoh:
Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.
· 
Lingkungan Eksternal Makro

Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan yang mempengaruhi banyak rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti Pertumbuhan Ekonomi, Stabilitas Harga, Tenaga Kerja dan pencapaian Keseimbangan Neraca yang berkesinambungan.

Contoh :
·       Inflasi
Inflasi adalah masalah yang dihadapi oleh tiap negara, masalah ini dikaitkan dengan adanya kenaikan harga, karena harga adalah indikator awal penentu inflasi. Inflasi sendiri adalah keadaan dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Maka bila di masyarakat terjadi kenaikan harga satu atau beberapa barang secara sementara, maka hal itu tidak dapat digolongkan sebagai inflasi, meskipun inflasi tidak secara langsung menurunkan standar hidup.
·       Pengangguran
Pengangguran biasanya terjadi karena jumlah angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pertumbuhan angkatan kerja cukup tinggi, sehingga tidak seimbang dengan lapangan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kerja penuh (full employment) atau tidak. Secara teoritis perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh jika tenaga kerja yang tersedia seluruhnya.
·       Pendapatan nasional
Pada konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu negara anatara lain adalah pendapatan nasional. Definisi pendapatan nasional sendiri ada 3, yaitu :
o   Jumlah barang-barang jasa yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.
o   Jumlah balas dan jasa dari faktor-faktor produksi dalam periode tertentu.
o   Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan.


Referensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar